Hidup
“Begitu
banyak kehidupan di dunia ini
Dan
telah banyak yang berubah sejak awalnya.
Kini
kita dihadapkan pada masa yang satu,
Dimana
semua kehidupan bergerak ke arah yangsama. “
Setiap
manusia dilahirkan dengan kehidupannya sendiri.
Kemudian
ia hendak memilih kehidupan lain.
Takkala
kehidupan itu berakhir,
maka
kehidupan lain akan lahir.
Tuhan
memberikan masa pada kehidupan.
Meletakkannya
dengan arah yang sama,
Sehingga
kehidupan terus ada dalam masa yang tak terbatas.
Baik
masa atau kehidupan selamanya terus ada.
Melalui
cahaya matahari dan bulan, saat siang dan malam.
Silih
berganti mendampingi kehidupan, di segala penjuru dunia.
Masa
lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Semuanya
bertemu dalam kehidupan yang satu.
Ilmu
Penemuan
nyata dalam kesunyian
Terdiamkan
mengucap salam pada sang Ilmu
Dan
kereta-kereta tua berdatangan
Berdampingan
setiap kali kita bersua
Sekali-kali
jangan bicara atau bertanya
Biarkan
saja airnya menyentuh batinmu.
Seolah-olah
kamu telah menemukan apa yang kau cari
Yang
terbaru atau yang sudah begitu lama
Karena
itu tak ada bedanya
Hanya
saja……
Kepada
roh bapak-bapakmu yang terdahulu
Yang
menceritakanmu kisah-kisah tragis
Berusahalah
dengan apa yang ada
Di
pikiranmu atau di tubuhmu.
Agar
udara yang kau hirup ,
Bermuara
di sana.
Cinta
Mutiara
di lembah kasih
Sangat
dalam dan luas
Di
samudera yang kering
Disebabkan
rona yang merah
Acap
kali terulang atau lagi
Ada
yang sempurna
Berkata-kata
pada diri sendiri
Bertrima
kasih, pada siapa….?
Sesaat
yang hilang dan datang
Wah,
apa lagi ini….?
Apa
sajalah! Asal dewasa
Yang
banyak……
Asal
kembali…..
Hangatnya
sudah terasa
Biar
saja…..
Aku
yang mengerti
Lebih
baik seperti ini
Sedianya
aku sudah rapuh
Tergila-gila
buat dia…..
Harapan
Sebaik
manusia adalah ketika harapan itu ada
Memuliakan
diri dengan kasih.
Kita
lebih membutuhkan kertas kosong
dari
pada kertas yang penuh dengan tulisan
sebab
ini tidaklah seperti yang kita sangka
ketetapan
yang cuma di mata
mestikah
kita memuliakan bulan
agar
malam tak berakhir
Suatu
hari….di saat terakhir kita berpikir
Segala
kekosongan itu akan terisi
Baik
cinta dan pengetahuan.
Benar
adanya, kita melihat dunia yang luas
Melampaui
diri kita yang sebenarnya.
Jam
di pergelangan tak berputar semestinya
Oleh
apa yang telah kita berikan
Untuk
dunia yang mesti kita rasakan.
Di
setiap hal yang belum kita miliki
Natural
Sejatinya
dunia ini tidaklah natural
Tapi
yang nampak semua itu kebenaran yang semestinya
Kita
berada di dalam
Terpukau
dan lupa…..
Esok
adalah hal yang biasa saja,
Tapi
kemarin sungguh-sungguh luar biasa.
Air
Api
Udara
Tanah
Air
tidak mengalir
Api
tidak berkobar
Udara
tidak berhembus
Dan
tanah tidak bergerak.
Semua
ini bukanlah apa-apa!
Karena apa yang terjadi, telah tertulis.
Universal
Mind
Dimanakah
kita akan berakhir….?
Seperti
cahaya yang terpantulkan…., hanya terpantul.
Yang
benar adalah yang benar…
Serta
tidak seharusnya kita berbicara terhadap apa yang telah ada.
Yang
tersembunyi lebih banyak dari pada yang nampak
Apa
yang telah kita wariskan untuk anak-anak jaman.
Di
pundaknya kita berharap.
Rahasia
Dahulu
telah ada cerita yang tak terkabarkan
Orang-orang
menelan ludah dari kerongkongan yang kering
Seperti
isi thabut yang di rahasiakan
Setiap
kali itu terjadi, ke tujuh anak-anak menyebar.
Pemuda
yang baru mahir bermain pedang
Telah
siap dikirim ke medan-medan pertempuran
Di
sanalah sejarah baru dituliskan
Sebenarnya
sudah dari dulu ini sering terjadi.
Kelopak
mata yang tertutup debu
Padahal
hari itu telah ditakdirkan akan turun hujan
Seorang
bapak telah kembali, sambil membawa berita.
Kelak
itu menjadi rahasia yang melampaui jaman-jaman kekuasaan.