Senin, 04 Maret 2013

MUTIARA


Hidup
“Begitu banyak kehidupan di dunia ini
Dan telah banyak yang berubah sejak awalnya.
Kini kita dihadapkan pada masa yang satu,
Dimana semua kehidupan bergerak ke arah yangsama. “

Setiap manusia dilahirkan dengan kehidupannya sendiri.
Kemudian ia hendak memilih kehidupan lain.
Takkala kehidupan itu berakhir,
maka kehidupan lain akan lahir.

Tuhan memberikan masa pada kehidupan.
Meletakkannya dengan arah yang sama,
Sehingga kehidupan terus ada dalam masa yang tak terbatas.
Baik masa atau kehidupan selamanya terus ada.

Melalui cahaya matahari dan bulan, saat siang dan malam.
Silih berganti mendampingi kehidupan, di segala penjuru dunia.
Masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Semuanya bertemu dalam kehidupan yang satu.

Ilmu
Penemuan nyata dalam kesunyian
Terdiamkan mengucap salam pada sang Ilmu
Dan kereta-kereta tua berdatangan
Berdampingan setiap kali kita bersua
Sekali-kali jangan bicara atau bertanya
Biarkan saja airnya menyentuh batinmu.

Seolah-olah kamu telah menemukan apa yang kau cari
Yang terbaru atau yang sudah begitu lama
Karena itu tak ada bedanya
Hanya saja……

Kepada roh bapak-bapakmu yang terdahulu
Yang menceritakanmu kisah-kisah tragis
Berusahalah dengan apa yang ada
Di pikiranmu atau di tubuhmu.
Agar udara yang kau hirup ,
Bermuara di sana.

Cinta
Mutiara di lembah kasih
Sangat dalam dan luas
Di samudera yang kering
Disebabkan rona yang merah
Acap kali terulang atau lagi
Ada yang sempurna
Berkata-kata pada diri sendiri
Bertrima kasih,  pada siapa….?
Sesaat yang hilang dan datang
Wah, apa lagi ini….?
Apa sajalah!  Asal  dewasa
Yang banyak……
Asal kembali…..
Hangatnya sudah terasa
Biar saja…..
Aku yang mengerti
Lebih baik seperti ini
Sedianya aku sudah rapuh
Tergila-gila buat dia…..

Harapan
Sebaik manusia adalah ketika harapan itu ada
Memuliakan diri dengan kasih.

Kita lebih membutuhkan kertas kosong
dari pada kertas yang penuh dengan tulisan
sebab ini tidaklah seperti yang kita sangka
ketetapan yang cuma di mata
mestikah kita memuliakan bulan
agar malam tak berakhir

Suatu hari….di saat terakhir kita berpikir
Segala kekosongan itu akan terisi
Baik cinta dan pengetahuan.
Benar adanya, kita melihat dunia yang luas
Melampaui diri kita yang sebenarnya.
Jam di pergelangan tak berputar semestinya
Oleh apa yang telah kita berikan
Untuk dunia yang mesti kita rasakan.
Di setiap hal yang belum kita miliki


Natural
Sejatinya dunia ini tidaklah natural
Tapi yang nampak semua itu kebenaran yang semestinya
Kita berada di dalam  
Terpukau dan lupa…..
Esok adalah hal yang biasa saja,
Tapi kemarin sungguh-sungguh luar biasa.
Air
Api
Udara
Tanah
Air tidak mengalir
Api tidak berkobar
Udara tidak berhembus
Dan tanah tidak bergerak.
Semua ini bukanlah apa-apa!
 Karena apa yang terjadi, telah tertulis.



Universal Mind
Dimanakah kita akan berakhir….?
Seperti cahaya yang terpantulkan…., hanya terpantul.
Yang benar adalah yang benar…
Serta tidak seharusnya kita berbicara terhadap apa yang telah ada.
Yang tersembunyi lebih banyak dari pada yang nampak
Apa yang telah kita wariskan untuk anak-anak jaman.
Di pundaknya kita berharap.


Rahasia
Dahulu telah ada cerita yang tak terkabarkan
Orang-orang menelan ludah dari kerongkongan yang kering
Seperti isi thabut yang di rahasiakan
Setiap kali itu terjadi, ke tujuh anak-anak menyebar.
Pemuda yang baru mahir bermain pedang
Telah siap dikirim ke medan-medan  pertempuran
Di sanalah sejarah baru dituliskan
Sebenarnya sudah dari dulu ini sering terjadi.
Kelopak mata yang tertutup debu
Padahal hari itu telah ditakdirkan akan turun hujan
Seorang bapak telah kembali, sambil membawa berita.
Kelak itu menjadi rahasia yang melampaui jaman-jaman kekuasaan.